Di saat ini, dalam pengucapan suatu kata pasti ada yang tidak dapat mengerti dan tidak dapat di terima oleh otak kita karena jarang di dengar dan jarang di ucapkan.Misalnya,
seseorang yang mahir berbahasa Jawa pada hari minggu dia pergi dari Jakarta ke Palembang. Sesampainya di sana, beliau mendengar kata-kata yang asing atau jarang ia dengar. ternyata, kata-kata yang ia dengar tadi adalah kata-kata yang berbahasa daerah Palembang.
Nah, dari contoh di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kata-kata yang berbahasa lain yang tidak di ketahui oleh Orang itu merupakan suatu hambatan berjalannya sebuah komunikasi antar sesama. Karena itu, di butuhkan sebuah proses penyesuaian diri ketika berada dan tinggal di tempat yang asing. Kata-kata yang biasanya tidak dikenal secara umum di sebut Kata Tidak Baku dan sebaliknya di sebut Kata Baku.
Masyarakat Indonesia telah mengetahui bahasa daerahnya masing-masing dan bahasa negaranya sendiri. namun, jika suatu masyarakat berada di lingkungan pendesaan, mereka akan sangat jarang sekali mengenal kata-kata umum yang biasanya digunakan di kota.
Adapun kata-kata yang tercatat di Kamus Indonesia merupakan kata-kata baku yang baku.
Di artikel ini, WikiStudy+ akan memberikan beberapa contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku.
Kata Baku | Kata Tidak Baku |
Saya | Gua |
Ke mana | Ke mano |
Kolera | Cholera |
Apotek | Apotik |
Kemarin | Kemaren |
Elektronik | Electronic |
Berdiri | Bediri |
Senin | Senen |
Pil | Pill |
WikiStudy+ Group
WikiStudy+ Page
kalau
BalasHapus'aku' tu trmsk kt baku pa ngga?
klu gt
BalasHapuskuitansi ato kwintansi nih kt yg bakuny?
telur dan telor
BalasHapusmn tuh yg kt baku n yg g?
klu Gadget?
BalasHapusena
BalasHapusiya, itu termasuk kata baku
deny
kata bakunya Kwitansi
nara
kata bakunya telur
IPG
itu kata tidak baku
kadang pusing jg nentuin kata baku dan ga baku juga
BalasHapus